Jumat, 16 Desember 2011

pesona pulau papua

 
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat.

Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan kurang lebih 1500 pulau kecil dan atoll serta 4 pulau besar utama, yakni Misol, Salawati, Bantata dan Waigeo. Inilah yang kemudian menjadikan Raja Ampat taman laut terbesar di Indonesia. Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa!

Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut. Khusus untuk Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas menyelam, hamparan laut biru yang membiaskan keindahan langit, taburan pasir putih yang memancarkan kilaunya bagaikan mutiara, bisa dinikmati. Selain itu, masih ada gugusan pulau-pulau yang memesona dan flora serta fauna unik seperti cenderawasih merah, cenderawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis bunga anggrek. Papua Diving di pulau Mansuar adalah salah satu resort terkemuka yang berada di kawasan ini. Wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar selam betah selama berhari-hari bahkan sebulan berada di Raja Ampat menikmati keindahan yang ada di sana dan menginap di Papua Diving.

Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan. Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana. Pulau Kri, Waigeo, serta Misool juga menyiapkan resort buat pengunjung. Di pulau Misool ada Eco Resort yang dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip konservasi alam yang ketat. Ada kesepakatan dengan penduduk adat di sekitar wilayah tersebut untuk menjaga ekosistem terpadu yang disebut “No Take Zone” yakni melarang eksploitasi pengambilan apapun dari laut, mulai dari berburu kerang, telur penyu,sirip ikan hiu sampai hanya sekedar mencari ikan. Secara ekstrim, malah di eco resort ini mengharamkan penggunaan antiseptik karena limbah buangannya dikhawatirkan akan membunuh ekosistem terumbu karang di sekitarnya.

Beberapa resor menetapkan harga relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas lengkap. Wisatawan dengan biaya terbatas juga dapat memanfaatkan resort milik pemerintah yang jauh lebih murah di daerah Waisai, ibu kota Raja Ampat. Anda harus terbang dulu ke Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, Papua, lalu langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai kawasan Raja Ampat khususnya ke Pulau Mansuar. Untuk berkeliling pulau yang diinginkan, kita dapat menyewa speedboat kapasitas 10 orang dengan harga Rp 3-5 juta per 8 jam, tergantung kepandaian kita menawar. Kita juga bisa mengambil paket wisata dengan mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat seperti burung Cendrawasih.

Untuk masuk ke kawasan Raja Ampat, setiap orang harus membayar biaya masuk sebesar Rp 250 ribu untuk wisatawan domestik, dan Rp 500 ribu untuk wisatawan dari mancanegara. Sebuah pin bulat yang berfungsi seperti identitas ini akan kita terima, setelah membayar biaya tersebut. Uniknya, pin ini berlaku untuk satu tahun, sejak 1 Januari hingga 31 Desember. Jadi jika dalam satu tahun itu kita bolak-balik mengunjungi Raja Ampat, hanya perlu membayar biaya masuk satu kali saja. Tentu saja pin tadi tidak boleh hilang dan harus kita kenakan sebagai tanda pengenal.
Letaknya yang berada di wilayah segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle) membuat Raja Ampat dinobatkan sebagai kawasan yang paling kaya dengan keragaman hayatinya di dunia. Tidak diragukan lagi, keindahan alam bawah lautnya laksana sihir yang menghipnotis perhatian wisatawan yang datang untuk berenang, snorkeling, dan menyelam. Nyatanya, Kepulauan Raja Ampat juga memiliki lokasi wisata di atas air yang tak kalah menarik. Raja Ampat memiliki pantai-pantai berpasir putih yang indah dan panorama gugusan pulau-pulau karang (karst) yang memesona. Salah satu lokasi yang wajib masuk dalam list perjalanan anda di Raja Ampat adalah Pulau Wayag. Pulau Wayag berada di wilayah Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Pulau ini terdiri dari gugusan pulau-pulau karst terjal berbentuk seperti cendawan yang bermunculan dari dalam laut. Menikmati keindahan pulau-pulau karang ini dari dekat laksana masuk dalam sebuah hall besar dengan pulau karang di sekeliling kita. Di dalam hall pulau karang ini air laut teduh dan jernih, bahkan kita masih bisa melihat dengan kasat mata aneka biota laut yang berada di bawah permukaan air. Menyaksikan keindahan Wayag belum lengkap jika tidak menikmatinya dari puncak pulau karang. Di Wayag terdapat sebuah pulau karang yang umumnya dikunjungi pelancong. Untuk mencapai puncaknya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit. Karena biasa didaki, batu karang di sepanjang trek yang dilalui juga tidak begitu tajam, namun bukan berarti minim tantangan. Untuk benar-benar mencapai puncak pulau karang ini membutuhkan cukup keberanian. Tiba di atas pulau karang bukan berarti telah mencapai puncaknya. Kita masih harus memanjat tebing setinggi 3 meter dengan kemiringan nyaris 90 derajat. Begitu tiba di puncak pulau karang ini, semua tantangan yang harus dilewati benar-benar terbayar dengan keindahan panorama yang ditawarkan. Dari puncak pulau karang kita bisa melihat kemegahan hall di bawah serta laut lepas di balik gugusan Pulau Wayag. Di kawasan pulau ini juga terdapat lokasi menyelam. Penyu, manta ray, dan ikan kalabia adalah beberapa satwa yang bisa di jumpai di sini. Kalabia merupakan ikan primadona di lokasi ini. Ikan endemik yang hidup di perairan laut Teluk Cenderawasih, Kepulauan Raja Ampat, dan Teluk Triton merupakan jenis baru dari genus Hemiscylliidae. Uniknya ikan hiu berbentuk kadal ini berjalan dengan siripnya ketika mencari makan di atas karang-karang. Untuk mencapai lokasi Pulau Wayag memang bukanlah perkara mudah dan murah. Transportasi menuju Wayag harus ditempuh menggunakan speed boat maupun long boat sewaan dengan biaya relatif mahal. Dari Sorong kita bisa menggunakan kapal cepat maupun kapal perintis reguler menuju ibu kota Kabupaten Raja Ampat di Waisai dengan waktu tempuh berkisar 2-4 jam.

Referensi :
http://dreamindonesia.wordpress.com/2011/02/12/raja-ampat-pesona-eksotisme-wisata-bahari-dari-papua/
http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Liburan/pesona-pulau-karang-di-papua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar